Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat: Refleksi Hari Kebangkitan Nasional 2025

Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas)—sebuah momen bersejarah yang menandai lahirnya semangat persatuan, perjuangan, dan kesadaran kebangsaan. Tahun 2025 ini, Harkitnas diperingati dengan mengusung tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”, yang menjadi ajakan bagi seluruh rakyat untuk memperkuat kolaborasi dan daya juang dalam menghadapi tantangan zaman.

Latar Sejarah Harkitnas

Hari Kebangkitan Nasional merujuk pada berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Organisasi ini merupakan pelopor pergerakan nasional yang lahir dari kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan nasib bangsa yang saat itu masih berada di bawah penjajahan kolonial. Tokoh-tokoh seperti Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputra) memainkan peran penting dalam mendorong gerakan ini.

Meskipun Boedi Oetomo lebih banyak bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan, kelahiran organisasi ini menjadi simbol awal bangkitnya rasa nasionalisme, yang kemudian melahirkan berbagai organisasi pergerakan lainnya hingga Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Makna Tema 2025: “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”

Tema Harkitnas tahun ini mencerminkan semangat gotong royong dan optimisme kolektif dalam membangun negeri yang tangguh. Di tengah berbagai tantangan global—mulai dari krisis ekonomi, perubahan iklim, hingga disrupsi teknologi—Indonesia dituntut untuk bersatu, memperkuat karakter bangsa, dan memajukan kesejahteraan rakyat.

Bangkit bersama berarti tak ada pihak yang tertinggal. Pemerintah, masyarakat sipil, dunia pendidikan, dunia usaha, dan generasi muda perlu bersinergi untuk mengatasi kesenjangan sosial dan memperkuat kemandirian bangsa.

Wujudkan Indonesia kuat menjadi target kolektif: Indonesia yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga tangguh secara budaya, demokrasi, lingkungan, dan solidaritas sosial.

Membangun Masa Depan dengan Semangat Kebangkitan

Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan momentum untuk mengevaluasi perjalanan bangsa dan merumuskan langkah strategis ke depan. Di era yang terus berubah, nilai-nilai seperti nasionalisme, persatuan, dan kerja keras harus terus diperkuat.

Generasi muda—seperti halnya pemuda-pemuda STOVIA dahulu—memegang peranan sentral dalam meneruskan api kebangkitan. Melalui inovasi, pendidikan, dan kepedulian sosial, merekalah yang akan menjadi motor penggerak menuju Indonesia emas 2045.

Penutup

Hari Kebangkitan Nasional 2025 adalah ajakan untuk kembali menyadari bahwa kekuatan bangsa terletak pada persatuan, solidaritas, dan tekad untuk bangkit bersama. Dengan semangat Boedi Oetomo dan tema “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat,” marilah kita berkontribusi nyata bagi negeri—dari hal kecil di lingkungan sekitar, hingga langkah besar di panggung dunia.