IAI Hamzanwadi Gelar Diskusi Nasional tentang Islam Wasathiyah dalam Rangka Dies Natalis ke-47

14 December 2024 08:25

IAI Hamzanwadi Gelar Diskusi Nasional tentang Islam Wasathiyah dalam Rangka Dies Natalis ke-47
Lombok Timur – Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor menyelenggarakan Diskusi Nasional bertema "Peradaban Islam Wasathiyah dalam Studi Islam, Filsafat, dan Budaya" dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-47. Acara ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta sejumlah pemangku kepentingan akademik.
Diskusi ini menghadirkan narasumber-narasumber terkemuka, di antaranya Dr. Fahruddin Faiz, M.Ag dan Prof. Dr. Zuhri, M.Ag, yang memberikan wawasan mendalam mengenai konsep Islam Wasathiyah atau Islam moderat.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor IAIH Hamzanwadi, Dr. H. Abd. Hayyi Akrom, menegaskan komitmen kampus untuk mempromosikan Islam Wasathiyah, sebagai pendekatan keislaman yang mengedepankan keseimbangan, keadilan, dan moderasi. "Pendekatan ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat kita saat ini yang mengharapkan harmoni di tengah keberagaman," ujarnya.
Prof. Dr. Zuhri menyoroti bahwa Islam Wasathiyah bukan sekadar konsep teoritis, melainkan lahir dari semangat intelektual dan revolusi Nabi Muhammad SAW. "Tujuannya jelas, yaitu membangun peradaban yang adil, berimbang, dan mampu menjawab tantangan zaman," terang Prof. Zuhri.
Sementara itu, Dr. Fahruddin Faiz menguraikan empat prinsip utama yang menjadi pijakan Islam Wasathiyah, yakni:
• Ta'aruf (saling mengenal),
• Tasamuh (toleransi),
• Ta'awun (kerjasama), dan
• Tawassul (saling menasihati).
"Keempat prinsip ini menjadi kunci dalam membangun persatuan dan keharmonisan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global," tambahnya.
Diskusi nasional ini tidak hanya memperkaya pemahaman peserta, tetapi juga meneguhkan peran IAIH Hamzanwadi sebagai lembaga pendidikan yang mempromosikan Islam moderat. Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi intelektual yang mampu membawa nilai-nilai Islam Wasathiyah ke dalam praktik kehidupan bermasyarakat.
Dengan berakhirnya acara, semangat Dies Natalis ke-47 IAIH Hamzanwadi semakin mengukuhkan tekad kampus dalam membangun pendidikan berbasis keislaman yang inklusif, seimbang, dan berkeadilan.
Jika ada tambahan informasi terkait lokasi, jumlah peserta, atau detail lainnya, saya siap menyempurnakan narasi ini.
 

Bagikan artikel ini:

Facebook WhatsApp