Keagungan 9 Zulhijjah: Hari Arafah dalam Sejarah Islam

Keagungan 9 Zulhijjah: Hari Arafah dalam Sejarah Islam
Setiap tanggal 9 Zulhijjah, umat Islam di seluruh dunia menyambut datangnya Hari Arafah, salah satu hari paling mulia dalam kalender Islam. Hari ini tidak hanya penting bagi mereka yang sedang menunaikan ibadah haji, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi bagi seluruh umat Islam. Dalam sejarah dan ajaran Islam, banyak peristiwa penting yang menjadikan 9 Zulhijjah sebagai hari yang agung dan penuh berkah.
1. Wukuf di Arafah: Rukun Haji yang Paling Penting
Hari Arafah adalah momen di mana jutaan jamaah haji dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Padang Arafah. Mereka berdiri di hadapan Allah, berdoa, berzikir, dan memohon ampunan dari Dzuhur hingga Maghrib. Momen ini disebut wukuf, dan merupakan inti dari ibadah haji itu sendiri. Rasulullah ﷺ menegaskan:
“Haji itu adalah Arafah.”
(HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
Tanpa wukuf di Arafah, ibadah haji dianggap tidak sah. Karena itu, 9 Zulhijjah menjadi puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji.
2. Khutbah Wada’: Pesan Terakhir Rasulullah ﷺ
Salah satu peristiwa sejarah terpenting yang terjadi pada 9 Zulhijjah adalah penyampaian Khutbah Wada’ (Khutbah Perpisahan) oleh Nabi Muhammad ﷺ pada tahun 10 Hijriyah (632 M). Dalam khutbah ini, Rasulullah menyampaikan pesan-pesan terakhir yang sangat mendalam, di antaranya:
- Persamaan derajat manusia: “Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas non-Arab, kecuali dengan takwa.”
- Penegasan hak-hak perempuan.
- Larangan keras terhadap praktik riba dan balas dendam antar suku.
- Peringatan akan tanggung jawab individu atas amal perbuatan.
Di akhir khutbah tersebut, Allah menurunkan ayat:
"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu."
(QS. Al-Ma'idah: 3)
Ayat ini menandai kesempurnaan agama Islam, menjadikan 9 Zulhijjah sebagai hari yang bersejarah bagi umat Islam.
3. Hari Terbaik untuk Berdoa
Rasulullah ﷺ menyebut Hari Arafah sebagai hari terbaik untuk memanjatkan doa. Dalam hadis disebutkan:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.”
(HR. Tirmidzi)
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa pada hari ini, baik yang sedang berhaji maupun yang tidak, karena pintu langit dibuka dan rahmat Allah melimpah.
4. Puasa Arafah: Menghapus Dosa Dua Tahun
Bagi umat Islam yang tidak melaksanakan haji, puasa pada 9 Zulhijjah sangat dianjurkan. Puasa ini memiliki keutamaan luar biasa, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
“Puasa Arafah menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)
Ini adalah kesempatan emas untuk meraih ampunan dan membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lalu.
5. Hari Pembebasan dari Neraka
Hari Arafah juga dikenal sebagai Yaum al-‘Itq, yakni hari Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa tidak ada hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka dibanding Hari Arafah. Para malaikat pun bersaksi atas hamba-hamba yang memohon ampunan dan bertaubat.
Hari Arafah, 9 Zulhijjah, adalah hari yang sarat makna: hari sejarah, hari doa, hari ampunan, dan hari pembebasan. Baik bagi jamaah haji maupun umat Islam di seluruh dunia, hari ini menjadi momen spiritual yang tidak boleh dilewatkan. Mari manfaatkan 9 Zulhijjah dengan sebaik-baiknya—berdoa, berpuasa, dan memperbanyak amal saleh—demi meraih ridha Allah dan pengampunan-Nya.