Selamat Datang di Yayasan Pendidikan Hamzanwadi

WhatsApp Icon 1




Seteguk Air yang Menjadi Syafaat
03 Jul 2025
Seteguk Air yang Menjadi Syafaat

Seteguk Air yang Menjadi Syafaat



Pancor- Sebuah kisah menyentuh hati pernah disampaikan oleh Rasulullah ﷺ, yang diriwayatkan dari Tsabit Al-Bannani, dari Sayyidina Anas bin Malik, sebagaimana dikutip dalam riwayat Ibnu Majah. Kisah ini menggambarkan betapa besar dampak dari sebuah kebaikan sekecil apa pun, bahkan hanya seteguk air.

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Seorang penghuni surga berjalan melewati neraka. Lalu seorang penghuni neraka memanggilnya seraya berkata, 'Wahai Fulan, apakah engkau masih mengenalku?'
 Penghuni surga menjawab, 'Tidak, demi Allah, aku tidak mengenalmu.'
 Lalu penghuni neraka berkata, 'Dulu di dunia kita pernah berpapasan, engkau meminta seteguk air kepadaku, lalu aku memberimu minum.'
 Penghuni surga pun berkata, '(Ya… sekarang aku ingat) aku mengenalmu.'
 Kemudian penghuni neraka itu memohon, 'Mintalah kepada Allah agar engkau bisa memberikan syafaat kepadaku berkat perbuatan itu.'
 Lalu penghuni surga itu menghadap Allah dan berkata, 'Ya Allah, izinkan aku memberikan syafaat kepadanya.'
 Allah SWT pun berfirman, 'Berilah syafaat.'
 Akhirnya, penghuni neraka itu pun dikeluarkan dari neraka berkat izin Allah."

(HR. Ibnu Majah)

Kisah ini sederhana, namun sarat makna. Seteguk air yang diberikan dengan ikhlas di dunia ternyata menjadi sebab turunnya rahmat dan syafaat Allah di akhirat kelak.

Begitu banyak di antara kita yang meremehkan kebaikan kecil. Kita berpikir, "Ah, hanya sekedar memberi air, apa gunanya?" Padahal, di sisi Allah, setiap kebaikan yang dilakukan dengan tulus bisa menjadi sebab keselamatan yang tidak pernah kita duga.

Kebaikan bukan hanya tentang harta yang besar, bukan hanya tentang wakaf tanah atau membangun masjid. Kebaikan bisa berupa senyuman tulus, sepotong roti yang dibagi, setetes air yang diberikan kepada orang yang kehausan, atau ilmu yang disampaikan dengan ikhlas.

Kita tidak pernah tahu siapa yang kelak akan menjadi wasilah syafaat bagi kita. Mungkin anak didik kita yang dulu belajar mengaji, mungkin tetangga yang pernah kita bantu, atau orang asing yang pernah kita tolong di jalan. Semua itu tercatat di sisi Allah dengan sebaik-baiknya pencatatan.

Maka, mari kita terus menanam kebaikan di mana saja dan kepada siapa saja. Berilah sedekah, sebarkan ilmu, tebarkan manfaat. Jangan pernah menunda, apalagi meremehkan amal kebaikan sekecil apa pun.

Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang ringan tangan membantu, yang ringan hati memaafkan, dan yang tulus menebar manfaat, sehingga kelak mendapat syafaat dan rahmat Allah di hari yang tiada penolong selain Dia.

Semoga Allah meridai dan menerima setiap amal kita. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Sumber: facebook Ribath Imam Al-Ghazali.